Met datang

Met datang di Blog Konseling UIN, blog ini berisikan materi-materi seputar konseling, dan sebagian lainnya materi keagamaan serta kesehatan reproduksi, semoga teman-teman yang berkunjung bisa memanfaatkan kontent materi yang ada di blog

Jumat, 21 November 2008

Dongeng Islami

Dongeng Islami? seperti apa?

Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling berdusta? rasul menjawab:Para pendongeng/alqash (Mutafaqun’alaihi)

Bedanya apa dan dimana dongeng umum dengan dongeng Islami? pertanyaan ini sering saya temukan diberbagai pelatihan bercerita diberbagai tempat. pada awalnya cukup gelagapan juga untuk menjawabnya, maklum saya ini ibarat santri yang keburu turun gunung, sebelum mahir mengayunkan golok dan memiliki wisdom yang memadahi (pinjam istilah kak agus DS).

Bukan bermaksud sok tahu, namun berusaha mendalami lebih jauh denngan cara bertanya sana-sini akhirnya saya memberanikan diri membuat karakteristik cerita/dongeng islami sebagai berikut

1. Landasan kreativitas cerita adalah Al Quran dan Sunah yang mulia, Pesan-pesan dan inspirasi penciptaannya didasarkan pada kesadaran untuk menyelaraskan hidup dengan pesan ilahiah didalamnya, Dongeng tersebut haruslah aman dari unsur-unsur (1)takhayul yang banyak terdapat pada mitos dan legenda yang dapat mengotori aqidah akhlak anak-anak, (2)Bidah yaitu rupa-rupa amal batiniah dan ibadah yang tidak ada asal nya seperti bertapa, semedi dan lainnya, (3)khurafat seperti aneka kedigjayaan dan tuah pusaka, (4)sadisme (5) porno/seronok (6)horor (7)fatalisme (8)fiksi sejarah

2. Penokohan yang kuat karakternya, tokoh-tokoh yang akan menjadi Role model memiliki nama yang baik, akhlak terpuji, identitas fisik non fisik islami, alur-suasana menunjukkan idiom dan simbol keislaman, kebiasaan untuk ucapan terpuji/kalimah thayyibah dengan penghayatan tinggi, semangat beribadah, dan kesabaran

3. Berorientasi kepada pembangunan akhlak karimah yang terformulasikan dalam kombinasi sifat Tawadhuk/rendah hati, Qanaah/sederhana, Wara’/kehati-hatian serta Yaqin/keyakinan tinggi dalam menjalani kehidupan, keempat Sifat ini terangkai menjadi moralitas TQWY(baca TAQWA) yang menurut Sayyid sabiq merupakan tanda kesempurnaan akal budi.apabila kita kembangkan dalam ruiang batin anak-anak kita keempat sifat ini akan salingf berkombinasi dan melahirkan akhlak baik lain, seluruhnya.

4. Mengeliminasi tiga akhlak tercela; Takabur/Sombong,Thama’/rakus serta Hasud/ iri hati, ketiga sifat ini merupakan tanda kehancuran akal budi, sebagaimana Alquran mengisdahkan kehancuran iblis yang dikarenakan ia sombong maka ia terusir dari Surga bahkan ia menjalani kutukan sepanjang masa, sifat Thama’ lah yang menjadikan adam dan Hawa terusir dari surga dan menanggalkan kesuciannyya serta yang terakhir adalah sifat hasud yanmg menjadikan pertumpahan darah manusia untuk pertama kalinya, yaitu peristiwa Qabil dan habil.

5. Terhadap tokoh karismatik tidak dicitrakan secara merusak, sehingga terdapat perhargaan yang pantas terhadap tokoh panutan tersebut, namun tidak mengarahkan anak pada kultus individu

6. pada penyajiannya terdapat formulasi material yang komprehensif .meliputi ranah kognitif, afektif, skills, habits dan spiritualitasnya

Terhadap 8 virus berbahaya dalam cerita seperti takhayul, bid’ah, horor, khurafat, porno, sadisme, fatalisme para pendongeng hendaknya selalu peka untuk mengantisipasinya dengan cara healing, Quarantine atau delete. sebagai contoh kemusykilan nalar pada kisah malin kundang yang dikutuk menjadi batu, maka dapat kita ubah menjadi malin kundang dikutuk ibunya, lalu tenggelam dalam lautan (healing), malin kundang tenggelam menjadi batu (guru menjelaskan bagian ini mustahil),menggunakan cerita lain yang lebih aman seperti alqamah, juraij atau syiekh yang pergi umrah tanpa izin Ibundanya (delete)

Hadits diatas menjadi rambu-rambu para pendongeng dalam nikmat kemerdekaan berkreasi, agar kita tidak terjebak dalam kreativitas mendongeng yang mengundang mudharat bagi kita samua, namun dalam kemerdekaan kreatif yang membawa suluh penerang dan keberkahan serta membawa kita kepada kepuasan terpuji.Wallahu a’lam

Tidak ada komentar: