Met datang

Met datang di Blog Konseling UIN, blog ini berisikan materi-materi seputar konseling, dan sebagian lainnya materi keagamaan serta kesehatan reproduksi, semoga teman-teman yang berkunjung bisa memanfaatkan kontent materi yang ada di blog

Jumat, 21 November 2008

Dakwah & perilaku

DAKWAH

(Dalam Konsep Perubahan Perilaku)

1. PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul Laporan

Laporan ini berjudul “DAKWAH (Dalam Konsep Perubahan Perilaku)” .

B. Latar Belakang Masalah

Pada saat ini cepatnya arus informasi dan semakin majunya teknologi yang dikenal dengan era globalisasi memberikan bermacam-macam dampak bagi setiap kalangan masyarakat di Indonesia, tidak terkecuali pelajar. Teknologi seperti dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, disatu sisi berdampak positif tapi di sisi lain juga berdampak negatif.

Dampak positif dari teknologi pada era globalisasi adalah semakin mudah dan cepatnya arus informasi yang bisa didapat oleh masyarakat, saat ini jarak antar benua didunia sudah tidak ada. Informasi dipelosok Indonesia dengan mudah dan cepat bisa diketahui oleh orang-orang di Amerika begitu pula sebaliknya, semakin canggihnya fasilitas saat ini sehingga dapat memanjakan konsumen yang membutuhkan. Tidak hanya itu saja, saat ini alat komunikasi tidak hanya berpatokan dengan telpon rumah seperti empat lima tahun yang lalu, namun bisa menggunakan handphone yang dapat dibawa kemana-mana, handphone pun tidak hanya berfungsi sebagai media komunikasi tetapi juga sudah di fasilitasi dengan berbagai fasilitas pendukung, seperti kamera, mp3 player, dll.

Namun teknologi yang didapat masyarakat tidak hanya membawa dampak positif saja, tetapi juga membawa dampak negatif, dampak negatif ini dapat dilihat seperti banyaknya penyalah gunaan internet, internet yang semestinya digunakan untuk mencari informasi seluas-luasnya tetapi ada yang mengakses hanya untuk membuka situs porno, masalah tersebut saat ini sampai Negara RI ikut menangggulangi dengan memblokir seluruh situs yang menampilkan hal-hal yang berbau porno, baik itu berupa gambar, video, animasi, maupun cerita-cerita porno yang mampu membuat pembacanya mengkhayal tidak jelas, contoh penyalahgunaan teknologi lainnya yang membawa dampak negatif adalah penyalahgunaan fasilitas handphone, banyak beredarnya gambar-gambar porno, serta beredarnya video porno yang direkam menggunakan kamera handphone.

Dampak negatif lain dari globalisasi adalah semakin turunnya nilai moral dan tata krama pemuda terhadap orang tua, banyak kita dapatkan pemuda yang tidak punya sopan santun bahkan terhadap kedua orang tuanya sendiri, penggunaan bahasa kromo inggil bagi pemuda asli jawa terhadap orang tua saat ini sudah jarang dapat ditemui, tingkah laku dan cara berpakaian juga sudah tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur yang ditanamkan secara turun menurun oleh nenek moyang.

Oleh karena itu untuk mengantisipasi segala hal tesebut diperlukan pendidikan secara menyeluruh terhadap aspek perilaku pemuda, pendidikan tersebut dapat dilakukan oleh orang tua dirumah, guru sekolah atau bahkan teman sebaya, selain itu hal ini merupakan beban moral pada para Da’i untuk memdidik dan membimbingnya.

Berdasarkan kenyataan tersebut dalam karya ini akan dibahas tentang “DAKWAH (Dalam Konsep Perubahan Perilaku)”.

2. PEMBAHASAN

A. Subyek Praktikum

Identitas Subyek Penelitian :

a. Nama : Micke Fitra Jaya

b. Usia : 18 Tahun

c. Pendidikan : SMA

d. Sekolah : SMA Negeri 6 Kediri

e. Status Pekerjaan : Pelajar

f. Alamat : Jalan Akasia 21 Rt 02 Rw 01 Kecamatan Pesantren Kediri Jawa Timur

g. Ciri Fisik : Tinggi : 172 cm, Kulit : Sawo Matang, Berkaca Mata

h. Karakteristik : Pendiam, Tertutup agak tomboy.

B. Identifikasi Masalah

Hasil Observasi : Mad’u sebagai anak perempuan memiliki sifat pendiam dan agak tomboy (sifat kelaki-lakian) serta ketika berhubungan dengan keluarga tingkah laku dan pola bahasa masih kurang sopan karena tidak menggunakan bahasa kromo inggil

Hasil Interview dengan teman dan keluarga :

1. Teman

Da’I : bisa obrol bentar nggak?

Teman : iya bisa, ada apa ya?

Da’I : Menurut kamu micke anaknya bagaimana?

Teman : Micke tu anaknya pendiem gak suka bergaul, tapi dipelajaran dia pinter buktinya dia juara 3 terus dan beasiswa dari sekolah.

Da’I : mungkin ada lagi yang kamu pahami tentang micke?

Teman : setahu ku dia anaknya gak suka dandan, jalane juga anak cowok meski dia anaknya pendiem itu tadi.

Da’I : kalau begitu makasih banget ya…

Teman : iya sama-sama

2. Keluarga (Ibu Micke)

Da’I : nyuwun sewu bu (permisi bu)…

Ibu : iya ad enek opo (ada apa)?

Da’I : niku kulo bade tangklet, micke ko kaleh bapak ibu ko boten boso nggeh? (saya mau bertanya micke itu kalau dengan bapak ibu ko tidak bahasa?)

Ibu : micke yo ngono kui ad, bocahe koyo cah lanang, ibu soale ket cilik mosisike dadi konco gawe anak-anake dadine saiki anak-anake ibu yo koyo konco dewe karo ibu (micke ya seperti itu ad, anaknya seperti laki-laki, soalnya dari kecil ibu memosisikan ibu sebagai teman bagi anak-anak ibu, jadinya anak-anak ibu sekarang dengan ibu sudah seperti teman sendiri).

C. Rancangan Program

Rancangan program untuk pendekatan dimulai dari menjadi teman bicara kemudian menjadi teman dekat (cara pendekatan cukup mudah karena sebelumnya sudah cukup kenal dan sudah menjadi teman meski pun tidak dekat).

Rancangan program dakwah dilakukan secara berlahan, yaitu di mulai dari pengenalan kewajiban beibadah sholat, keutamaan berjamaah kemudian pengenalan berpenampilan layaknya perempuan yang wajar yang terakhir pengenalan dan pemakaian bahasa kromo inggil dalam kehidupan sehari-hari.

Rancangan program terapi dilakukan dengan mulai mengajak mad’u sholat berjamaah dimasjid sekolah saat dhuhur, selalu mengecek dan memperhatikan sholat mad’u dengan sms setiap datang waktu sholat wajib kemudian pengenalan berpenampilan layaknya perempuan yang wajar yang terakhir pengenalan dan pemakaian bahasa kromo inggil dalam kehidupan sehari-hari. Semua hal tersebut dilakukan da’I secara berlahan sehingga mad’u tidak terasa didoktrin atau dipaksa.

D. Proses Dakwah

Da’i sebelumnya sudah kenal dan menjadi teman Mad’u meski belum begitu dekat, seiring berjalannya waktu da’i melakuakn pendekatan antar personal yang kemudian posisi da’i dalam kehidupan mad’u adalah teman dekat, teman untuk berbagi suka dan duka. Ketika da’i sudah dekat dengan ,mad’u da’i pun mulai dekat dengan keluarga mad’u mulai dari ayah ibu, saudara mad’u serta keluarga-keluarga yang lain, sehingga da’i pun sering datang bermain kerumah mad’u.

Pada proses perjalanannya da’i sering menjadi teman obrol mad’u disetiap tempat dan setiap waktu apalagi saat ketemu, saat istirahat kedua di sekolah yang biasanya digunakan siswa untuk sholat dhuhur berjamaah dimasjid sekolah meski masih masih asyik obrol dengan mad’u da’I pun sering meninggalkan mad’u dikelas untuk ikut sholat berjamaah dimasjid, karena sering ditinggal da’I untuk sholat akhirnya mad’u pun da’I ajak sekalian untuk ikut dan mad’u pun mau.

Ketika tidak bertemu da’i masih sering hubungan dengan mad’u menggunakan sms, saat datangnya waktu sholat da’I selalu bertanya sudah sholah belum? Kalau mad’u belum sholat biasanya da’I meminta mad’u untuk sholat lebih dulu kemudian baru melanjutkan smsannya. Da’i juga pernah membuat kesempatan dengan mad’u untuk berjamaah pada sholat tahajud, caranya pada tengah malam siapa yang lebih dulu bangun harus membangunkan yang lain. Ketika berkunjung kerumahnya pun saat datang waktu sholat biasanya da’i berjamaah dengan mad’u.

Saat disekolah istirahat pertama biasanya da’I juga mengajak mad’u untuk ikut sholat dhuha berjamaah dimasjid sekolah, seiring berjalannya waktu da’I sudah benar-benar dekat dengan mad’u da’I pun mulai menasehati mad’u untuk mau merubah penampilan yang selama ini seperti laki-laki hendaknya bisa berpenampilan layaknya wanita pada umumnya, mulai cara berpakaian, bersikap, berjalan dan berbicara, mad’u pun berlahan mulai menuruti nasehat da’I dan mulai berubah.

Biasanya kalau berhubungan lewat sms da’I dengan mad’u selalu pakai bahasa Indonesia namun da’I mengajak mad’u untuk merubah bahasa smsannya dengan bahasa jawa kromo inggil dengan alasan agar mad’u terbiasa dengan bahasa itu karena selama ini ketika mad’u berhubungan dan berbicara dengan siapapun bahasa yang dipakai bahasa pergaulan teman sebaya, sehingga kuramg sopan kalau berbicara dengan orang yang lebih tua.

Awal memakai bahasa kromo inggil mad’u merasa kesulitan, karena masih asing dan kurang tahu kosa kata banyak, namun da’I selalu memberi semangat dan memberi saran apabila tidak tahu kosa kata hendaknya bertanya kepada ibunya.

E. Hasil dan Pembahasan

Hasil yang telah dicapai dari proses dakwah adalah :

a. Mad’u saat ini lebih mengetahui agama dan mau menjalankan sholat dengan kesadaran sendiri.

b. Penampilan mad’u yang sebelumnya terkesan seperti laki-laki saat ini sudah terlihat feminim.

c. Mad’u dalam berbicara dengan orang yang lebih tua sudah lebih santun dengan menggunakan bahas kromo inggil meski idak sepenuhnya menggunakan bahasa tersebut.

Tingkat keefektivan proses dakwah, dari pandangan da’I keefektivan proses dakwah sudah cukup baik karena sampai saat ini sikap dan perilaku mad’u sudah berubah feminim, pada tingkat keagamaan dan sholat lima waktu mad’u mulai kendor atau berkurang lagi tingkat kesadaran akan kewajiban sholat, sedangkan untuk perubahan perilaku mad’u saat ini sudah menggunakan bahasa lebih halus dan sopan apabila berbicara dengan orang yang lebih tua.

Faktor pendukung dari proses dakwah ini adalah ijin dan dukungan dari orang tua mad’u, sedangkan untuk factor penghambat da’I tidak menemui hambatan yang besar yang dapat menganggu proses dakwah.

3. PENUTUP

Kemajuan teknologi tidak hanya memiliki manfaat positif saja, namun juga memiliki dampak negatif, saat ini banyak ditemukan remaja yang sudah berperilaku diluar batasan moral agama dan sosial, sehingga sangat diperlukan sekali pendidikan keagamaan dan moralitas namun bukan dengan system ceramah atau pendidikan disekolah saja, tapi harus dengan system pendekatan perseorangan sebagai teman yang baik dan yang memberikan contoh yang baik serta mengajak untuk melakukan hal yang baik.

Penulis menyadari dalam proses pembuatan laporan terdapat banyak kesalahan dan kekhilafan, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penulis guna mengingatkan dan memperbaiki setiap kesalahan yang ada dalam proses pembuatan laporan. Terakhir tidak lupa penulis mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT serta terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam proses pembuatan laporan dan proses dakwah kepada mad’u.

Tidak ada komentar: